Reserve Bank of Australia (RBA) : mempertahankan suku bunga acuan di 3,60%, sesuai dengan ekspektasi pasar, menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan fleksibel berdasarkan data ekonomi yang terus dipantau. Dalam pernyataan resmi pasca-keputusan, Gubernur Michele Bullock menyatakan bahwa bank sentral mendekati posisi netral kebijakan moneter dan akan menunggu data lebih lanjut sebelum mengambil langkah berikutnya. Meskipun ada sedikit kenaikan imbal hasil obligasi 3 tahun setelah pernyataan tersebut, dolar Australia menguat dari level terendahnya, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap sikap RBA yang berhati-hati.
Pasar saham Asia menunjukkan variasi performa, dengan indeks Nikkei Jepang sempat mencapai rekor tertinggi sebelum terkoreksi sedikit, sementara indeks Korea Selatan menunjukkan jeda setelah reli yang kuat. Data ekonomi regional memperlihatkan kontraksi indeks PMI di Jepang dan inflasi yang meningkat di Korea Selatan, yang turut mempengaruhi dinamika kebijakan moneter dan pasar finansial di kawasan. Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada rilis data ketenagakerjaan serta pertemuan bank sentral penting seperti di Inggris dan Selandia Baru, yang berperan dalam menentukan arah kebijakan ekonomi global.
Secara keseluruhan, RBA tetap memberikan sinyal pelonggaran kebijakan yang hati-hati, dengan potensi pemangkasan suku bunga yang masih terbuka berdasarkan perkembangan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral menegaskan fokus pada target inflasi inti sekitar 2,5%, sambil memantau kondisi pasar tenaga kerja dan permintaan swasta yang mulai menunjukkan tanda pemulihan. Kebijakan ini mencerminkan sikap moderat dan kesiapan RBA untuk menyesuaikan langkahnya sesuai kebutuhan ekonomi domestik dan global yang dinamis.







