Harga emas (XAU/USD) melemah pada sesi perdagangan Asia Kamis ini, tertekan oleh aksi ambil untung setelah rally sebelumnya dan penguatan Dolar AS. Meski demikian, potensi penurunan terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) dan risiko geopolitik yang kian memanas. Saat ini, XAU/USD bergerak sedikit di bawah $4.335 per troy ounce, meskipun attachment FXStreet menunjukkan tekanan lanjutan di bawah $4.000 akibat jeda rally dan kesepakatan damai Israel-Hamas.
Analisis Fundamental
Penurunan harga emas berpotensi terbatas setelah data pekerjaan AS baru-baru ini memperkuat spekulasi pasar akan pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut, yang bisa menekan USD lebih rendah. Suku bunga rendah mengurangi biaya peluang memegang emas sebagai aset non-yield.
Selain itu, ketegangan geopolitik meroket setelah Venezuela mengerahkan angkatan lautnya untuk mengawal kapal minyak di tengah ancaman blokade AS—ditambah gejolak Rusia-Ukraina meski ada pembicaraan damai. Faktor ini mendorong permintaan safe-haven ke emas.
Trader kini menanti rilis data inflasi AS hari Kamis: Indeks Harga Konsumen (CPI) utama diproyeksikan naik 3,1% YoY November, sementara CPI inti 3,0% YoY. Klaim pengangguran awal mingguan juga dirilis hari ini, berpotensi memengaruhi ekspektasi Fed.
Analisis Teknikal
Pada sesi Rabu, emas gagal menembus resistensi kunci $4.353 per ounce, memicu koreksi. Data CPI AS akan jadi penentu arah selanjutnya, sementara risiko geopolitik AS-Venezuela menambah volatilitas.
Support: $4.306, $4.292, hingga $4.270 (potensi rebound jika ditembus).
Resistance: $4.350, $4.360, hingga $4.381.
Range Harian: $4.270–$4.360, dengan bias bearish kecuali CPI lebih rendah dari ekspektasi.
Proyeksi: Jika CPI mengecewakan (di bawah 3,1%), emas berpotensi rebound ke $4.400. Sebaliknya, data kuat bisa dorong penurunan ke $4.200, selaras dengan forecast FXStreet yang melihat downside terbatas di bawah $4.000.







