Pekan ini, pasar keuangan internasional diperkirakan akan bergerak dinamis seiring rilis sejumlah data ekonomi kunci. Fokus utama tertuju pada laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat, khususnya Non-Farm Payroll (NFP) Agustus, yang dianggap dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Data NFP AS dan Prospek Kebijakan The Fed
Laporan NFP yang akan dirilis Jumat mendatang mendapat perhatian khusus karena kondisi pasar tenaga kerja AS dinilai mulai melemah. Setelah data Juli lalu memicu kontroversi, laporan Agustus diperkirakan menunjukkan:
- Tingkat pengangguran naik ke 4,3%
- Pertumbuhan lapangan kerja bertambah kurang dari 100 ribu
Jika proyeksi tersebut terkonfirmasi, spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga The Fed pada September akan semakin menguat, bahkan membuka peluang penurunan suku bunga ketiga di tahun ini. Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menegaskan bahwa meskipun risiko inflasi masih ada, perlambatan pasar tenaga kerja menjadi perhatian utama.
Sektor Manufaktur dan Data Tambahan
Selain NFP, sejumlah indikator lain turut dipantau:
- PMI Manufaktur dan Jasa: mengukur dampak tarif impor terhadap harga dan aktivitas bisnis
- Pesanan Pabrik dan Laporan JOLTS: mengukur tren permintaan dan ketersediaan tenaga kerja
- ADP Employment Report dan Jobless Claims: memberikan gambaran awal kondisi ketenagakerjaan
Kebijakan tarif baru dari pemerintahan Trump juga berpotensi menambah volatilitas, terutama terkait impor energi dari negara-negara yang terhubung dengan Rusia.
Inflasi Zona Euro dan Sikap ECB
Dari kawasan Eropa, estimasi awal inflasi Agustus diperkirakan tetap stabil di level 2,0% year-on-year. Meski sempat ada lonjakan pertumbuhan upah hingga 4,0% di kuartal II, Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan masih akan menahan diri dari perubahan kebijakan. Data tambahan pekan ini mencakup:
- Harga produsen (Rabu)
- Penjualan ritel (Kamis)
- Data ketenagakerjaan dan PDB kuartalan (Jumat)
- Pesanan industri Jerman (Jumat)
Kanada dan Perkembangan Tarif Perdagangan
Sementara itu, Kanada menghadapi tantangan baru setelah gagal mencapai kesepakatan tarif dengan AS. Tarif balasan yang diberlakukan Kanada menjadi hambatan dalam negosiasi, hingga akhirnya Washington menaikkan tarif menjadi 35%. Perdana Menteri Mark Carney menyatakan akan menghapus sebagian tarif balasan mulai 1 September sebagai sinyal positif untuk meredakan tensi.
Selain itu, laporan ketenagakerjaan Kanada yang juga akan dirilis Jumat diperkirakan menunjukkan pelemahan lanjutan setelah kehilangan 41 ribu lapangan kerja di Juli. Jika tren penurunan berlanjut, investor dapat mempercepat ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 bps oleh Bank of Canada, yang semula diperkirakan baru terjadi akhir tahun.
Pekan ini akan menjadi periode yang padat bagi pelaku pasar global. Data NFP AS, inflasi zona euro, hingga laporan ketenagakerjaan Kanada berpotensi menjadi pemicu utama pergerakan pasar. Dengan ketidakpastian kebijakan moneter dan tensi perdagangan yang masih tinggi, investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan data secara cermat.