Federal Reserve: Pemotongan Suku Bunga Sesuai Ekspektasi, Tapi Proyeksi Hati-hati
Keputusan Federal Reserve (Fed) untuk memotong suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) sesuai ekspektasi pasar menunjukkan komitmen terhadap pelonggaran moneter bertahap. Namun, dot plot terbaru hanya memproyeksikan satu pemotongan lagi pada 2026, mencerminkan perpecahan ekstrem di dalam komite: dua anggota lebih memilih mempertahankan suku bunga tetap, sementara prediksi untuk 2026 merata antara nol, satu, atau dua pemotongan. Fed juga mengumumkan program pembelian surat utang jangka pendek untuk mendukung likuiditas pasar.
Dalam konferensi pers, Ketua Jerome Powell tampil kurang agresif. Ia menyoroti perlambatan lapangan kerja dan inflasi sementara akibat tarif perdagangan, yang memicu penjualan dolar AS. Pasar kini mengantisipasi pemotongan lebih banyak pada 2026, memperlemah USD secara signifikan.
Bank of England: Kemungkinan Pemotongan Suku Bunga pada Kamis
Bank of England (BoE) diprediksi memotong suku bunga sebesar 25 bps pada pengumuman Kamis ini, menyusul voting tipis 5-4 pada November (dengan empat anggota pro-pemotongan). Gubernur Andrew Bailey baru-baru ini mencatat risiko penurunan inflasi, menandakan kemungkinan dukungannya terhadap langkah ini.
Data terkini mendukung pelonggaran: pengangguran naik ke 5,0% (September), pertumbuhan PDB Q3 hanya 0,1%, dan CPI utama turun meski masih di atas 3%. Investor memberi peluang 90% untuk pemotongan minggu ini, plus satu lagi pada Desember 2026. Proyeksi BoE memperhitungkan anggaran Reeves yang menekan inflasi 0,4-0,5% mulai Q2 2026. Pesan dovish berpotensi mempercepat ekspektasi pemotongan 2026, membebani pound sterling (GBP).
ECB: Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga, Fokus pada Ketahanan Ekonomi
European Central Bank (ECB) kemungkinan mempertahankan suku bunga pada pengumuman Kamis (satu jam setelah BoE). Pertemuan sebelumnya menegaskan kebijakan "baik" karena ekonomi Zona Euro tetap sehat dan inflasi mendekati target.
Ketua Christine Lagarde (Rabu) menekankan ketahanan terhadap ketegangan perdagangan, dengan potensi revisi proyeksi PDB naik. Isabel Schnabel (Senin) menyebut langkah selanjutnya mungkin kenaikan suku bunga, meski tidak segera. Investor memprediksi status quo, dengan hanya 36% peluang kenaikan akhir 2026. Pesan optimis, ditambah PMI S&P Global awal (Selasa) yang kuat, bisa mendorong penguatan EUR/USD.
Bank of Japan: Bersiap Kenaikan Suku Bunga, Yen Tetap Rapuh
Panduan kebijakan ke depan BoJ akan menjadi sorotan utama. Saat ini, peluang kenaikan suku bunga mencapai 75%, dengan ekspektasi tambahan 40 bps pada 2026—sama dengan seperempat poin—dan probabilitas 60% untuk kenaikan ketiga.
Pemilihan Sanae Takaichi sebagai PM baru (pendukung fiskal lunak) sempat mengurangi taruhan kenaikan Desember. Namun, pernyataan Gubernur Kazuo Ueda plus laporan Bloomberg dan Reuters menghidupkan kembali spekulasi hawkish. Yen gagal memanfaatkan momentum ini.
Jika BoJ menaikkan suku bunga seperti diantisipasi, fokus beralih ke petunjuk 2026. Kegagalan menyesuaikan dengan ekspektasi pasar bisa memperpanjang pelemahan yen menuju level psikologis 160,00. Menteri Keuangan Katayama mungkin kembali menyuarakan kekhawatiran dan mengancam intervensi.







