Jakarta, 23 Juni 2025 - Nilai tukar Yen Jepang (JPY) kembali mengalami pelemahan pada awal pekan ini, mencatat posisi terendah dalam lebih dari satu bulan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Pasangan mata uang USD/JPY bergerak mendekati level pertengahan 147,00-an, didorong oleh berkurangnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ) dalam waktu dekat. Dilansir dari FXStreet, sentimen negatif terhadap Yen kian menguat seiring dengan turunnya probabilitas kenaikan suku bunga BoJ hingga tahun depan.
Pelemahan Yen berlangsung meskipun data ekonomi domestik menunjukkan hasil yang solid. Inflasi inti tahunan Jepang masih berada di atas target 2% BoJ, sementara data PMI manufaktur dan jasa masing-masing naik menjadi 50,4 dan 51,5 di bulan Juni. PMI Komposit juga menunjukkan pertumbuhan tercepat sejak Februari, menandakan ekspansi sektor swasta selama tiga bulan berturut-turut.
Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ Ditunda ke 2026
Meski data inflasi dan aktivitas ekonomi menunjukkan perbaikan, pelaku pasar kini memproyeksikan bahwa BoJ baru akan menaikkan suku bunga paling cepat pada kuartal pertama tahun 2026. Hal ini diperkuat oleh keputusan BoJ pekan lalu untuk memperlambat laju pengurangan pembelian obligasi hingga tahun fiskal 2026.
Selain itu, kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif AS turut membebani Yen. Pemerintah AS saat ini memberlakukan tarif sebesar 25% pada kendaraan impor dari Jepang, sementara Jepang memberlakukan tarif balasan untuk beberapa produk dari AS.
Dolar AS Tetap Menguat, Yen Kehilangan Daya Saing
Dolar AS tetap berada dalam tren penguatan didukung oleh pandangan bahwa Federal Reserve kemungkinan hanya akan melakukan satu pemangkasan suku bunga tahun ini. Kekhawatiran bahwa tarif-tarif baru dari pemerintahan AS dapat mendorong inflasi juga memperkuat permintaan terhadap Dolar sebagai aset lindung nilai.
Dalam kondisi geopolitik, serangan militer AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran yang terjadi pada hari Minggu, tidak memberikan dukungan berarti terhadap Yen meskipun biasanya mata uang tersebut dianggap sebagai aset safe haven. Hal ini menandakan bahwa tekanan terhadap Yen lebih didorong oleh faktor fundamental moneter.
Analisis Teknis: Level Kunci USD/JPY
Dari sisi teknikal, USD/JPY saat ini mengincar level resistance di kisaran 147,40-147,45. Jika berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan kenaikan menuju 148,00 dan 148,65. Sebaliknya, koreksi harga diperkirakan akan tertahan di area support sekitar 145,00 hingga 145,25, yang dianggap sebagai batas bawah jangka pendek.
Pelemahan Yen Jepang mencerminkan ketidakpastian arah kebijakan moneter BoJ serta tekanan eksternal dari kebijakan perdagangan global. Sementara itu, penguatan Dolar AS dan ekspektasi suku bunga tinggi The Fed memberikan dorongan tambahan terhadap penguatan USD/JPY. Jika tren saat ini berlanjut, nilai tukar dapat bergerak menuju level psikologis berikutnya dalam waktu dekat.