The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga Lagi Ini Dampaknya!
Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan terbarunya. Ini akan menjadi keempat kalinya secara berturut-turut mereka memilih untuk tidak mengubah suku bunga, menunjukkan sikap hati-hati terhadap kondisi ekonomi global yang terus bergejolak.
Kenapa The Fed Memilih Wait and See?
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan hari Rabu, 18 Juni 2025, waktu Washington, kemungkinan besar tidak akan menghasilkan perubahan pada suku bunga. Saat ini, suku bunga acuan berada di kisaran 4,25% - 4,5%.
Alasannya?
- Dampak kebijakan ekonomi Donald Trump, terutama tarif impor, dianggap masih belum sepenuhnya terasa.
- Risiko inflasi dan pengangguran akibat tarif tersebut tetap menjadi perhatian utama.
- Namun, pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang melandai memberi ruang bagi The Fed untuk tidak terburu-buru mengambil langkah.
“Pendekatan wait-and-see sejauh ini terbukti efektif,” ujar Brett Ryan, ekonom senior di Deutsche Bank AG. “Tidak ada urgensi untuk mengubah strategi sekarang.”
Proyeksi Ekonomi Jadi Sorotan
Para investor kini menantikan Summary of Economic Projections (SEP) terbaru dari The Fed, dokumen penting yang merinci prediksi soal:
- Pertumbuhan ekonomi
- Inflasi
- Pengangguran
- Suku bunga (dot plot)
Beberapa analis memprediksi The Fed masih akan memberi sinyal adanya dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, namun sebagian lainnya lebih pesimis, memperkirakan hanya satu kali pemangkasan.
Apa yang Mungkin Terjadi?
Dokumen pernyataan kebijakan The Fed kemungkinan tidak akan banyak berubah dari pertemuan sebelumnya. Namun, narasi soal ketidakpastian ekonomi bisa disesuaikan. Misalnya, frasa “ketidakpastian yang meningkat” mungkin diganti dengan “ketidakpastian yang masih tinggi” seiring mulai meredanya tensi dagang dengan China.
Sementara itu, proyeksi jangka panjang seperti tingkat suku bunga netral (neutral rate) bisa jadi dinaikkan, yang menandakan bahwa pemangkasan suku bunga di masa depan akan lebih terbatas.
Inflasi Melandai, Tapi Kenapa The Fed Belum Pangkas Suku Bunga?
Inflasi memang mulai terkendali, indeks harga acuan The Fed naik 2,1% dalam 12 bulan terakhir, sedikit di atas target 2%. Namun, The Fed tetap waspada:
- Risiko kenaikan harga tetap ada jika tarif impor baru diberlakukan kembali musim panas ini.
- Jerome Powell diperkirakan akan menghindari pernyataan tegas soal kapan suku bunga akan diturunkan.
- Pemangkasan suku bunga kemungkinan baru akan terjadi pada September atau Desember, jika kondisi mendukung.
Sorotan Tambahan: Politik & Kewenangan The Fed
Pertemuan kali ini juga akan menarik karena:
- Powell kemungkinan akan mendapat pertanyaan soal tekanan dari Presiden Trump, yang ingin The Fed memangkas suku bunga sebesar satu poin penuh.
- Ada juga isu politis seputar kewenangan The Fed membayar bunga atas cadangan bank (IORB). Senator Ted Cruz mengusulkan kewenangan ini dicabut, padahal ini adalah instrumen penting untuk mengontrol suku bunga jangka pendek.
The Fed kemungkinan akan kembali menahan suku bunga dan tetap bersikap hati-hati sambil mengamati arah kebijakan ekonomi AS di bawah pemerintahan Trump. Meskipun inflasi mulai terkendali, ketidakpastian global masih tinggi dan pasar harus siap menghadapi banyak kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan.