BoJ Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga
Bank of Japan (BoJ) merilis risalah rapat dewan bulan Juli pada Kamis, yang menunjukkan potensi perubahan arah kebijakan moneter. Sebagian besar anggota dewan menilai bank sentral dapat menaikkan suku bunga jika perkembangan ekonomi dan inflasi sejalan dengan proyeksi.
Pandangan Anggota Dewan
Beberapa poin utama dari risalah tersebut antara lain:
- Kesepakatan perdagangan AS–Jepang dipandang mampu mengurangi ketidakpastian prospek ekonomi, meski dampak tarif masih perlu dicermati lebih lanjut.
- Skenario dasar menunjukkan pertumbuhan dan inflasi akan tetap stagnan sementara, sehingga BoJ harus berhati-hati mencermati dampak kebijakan suku bunga, khususnya setelah kenaikan di bulan Januari.
- Data tambahan diperlukan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut, mengingat kebijakan moneter AS dan fluktuasi valuta asing dapat berubah cepat tergantung dinamika inflasi dan pasar tenaga kerja di AS.
- Sebagian anggota menilai BoJ perlu menaikkan suku bunga mendekati level netral seiring inflasi yang menguat dan kesenjangan output yang menyempit.
- Anggota lain menekankan pentingnya tidak terlalu berhati-hati agar BoJ tidak kehilangan momentum untuk menaikkan suku bunga, mengingat suku bunga acuan Jepang masih berada di bawah level netral.
Implikasi Kebijakan
Risalah tersebut mengindikasikan bahwa BoJ berpotensi keluar dari sikap wait-and-see lebih cepat dari perkiraan, terutama jika ekonomi AS tetap tangguh dan dampaknya terhadap ekonomi Jepang relatif terbatas. Hal ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa kenaikan suku bunga dapat terjadi dalam waktu dekat, seiring upaya BoJ mengendalikan inflasi sekaligus menjaga stabilitas ekonomi domestik.