Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Ketegangan Global
Harga emas dunia kembali melesat menembus rekor tertinggi baru pada perdagangan Rabu (15/10/2025), di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta prospek pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
Harga emas spot naik 0,75% ke level US $4.140,97 per troy ounce, sementara emas berjangka AS turut menguat 0,77% ke US $4.140,20 per troy ounce. Hingga pagi ini pukul 05.21 WIB, harga emas terus menanjak ke posisi US$4.161,52, menandai reli delapan minggu berturut-turut.
Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi global dan meningkatnya risiko geopolitik. Dukungan tambahan juga datang dari pembelian emas oleh bank sentral global serta peningkatan kepemilikan di produk investasi berbasis emas seperti ETF.
Dukungan dari Kebijakan The Fed dan Optimisme IMF
Pidato terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi sinyal bahwa bank sentral masih terbuka untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) juga menambah optimisme dengan merevisi naik proyeksi pertumbuhan global, meski tetap memperingatkan risiko akibat perang dagang yang belum mereda.
Menurut analis pasar dari Goldman Sachs, meski reli harga logam mulia terlihat kuat, potensi koreksi masih terbuka apabila arus investasi melambat. Namun, mereka menilai tren jangka menengah tetap positif selama ketidakpastian global belum reda.
“Selama kondisi moneter global masih longgar dan tensi geopolitik tinggi, sulit melawan tren bullish pada emas dan perak,” ujar analis pasar asal Singapura, Shyam Devani, dikutip dari Bloomberg.
Pasar Saham Bergerak Variatif
Di sisi lain, pasar saham Wall Street bergerak bervariasi. Dow Jones berhasil naik 0,44% ke level 46.270,46, sementara S&P 500 turun 0,16% dan Nasdaq melemah 0,76%. Investor menilai arah pasar masih akan bergantung pada hasil laporan keuangan kuartal ketiga dan perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China.
Ketegangan kembali meningkat setelah Washington mengancam kenaikan tarif impor baru dan Beijing memperketat ekspor bahan baku strategis. Kondisi ini turut menekan harga minyak mentah yang masing-masing turun lebih dari 1%.
Dampak bagi Trader dan Investor
Kenaikan harga emas ini menjadi sinyal penting bagi trader dan investor untuk memperhatikan pergerakan aset safe haven. Dalam kondisi pasar yang tidak menentu, emas cenderung menjadi instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian kebijakan.
Namun, bagi trader jangka pendek, volatilitas harga yang tinggi juga membuka peluang transaksi spekulatif dengan manajemen risiko yang baik. Pemahaman terhadap fundamental global dan arah kebijakan moneter The Fed akan menjadi kunci dalam menentukan strategi trading yang efektif.
Harga emas dunia terus mencetak rekor baru seiring meningkatnya tensi geopolitik dan prospek penurunan suku bunga The Fed. Sementara itu, pasar saham global masih bergerak hati-hati menanti sinyal ekonomi berikutnya.
Bagi trader pemula, momen seperti ini bisa menjadi kesempatan untuk mempelajari korelasi antara kebijakan moneter dan harga komoditas sebagai dasar strategi trading yang lebih matang.
Ikuti pembahasan pasar terkini di Live Instagram @octainvestamaofficial setiap Senin–Jumat pukul 09.30 WIB.
Dapatkan insight harian, analisis teknikal, dan tips trading langsung dari tim analis kami!







