Reli Saham Teknologi Dorong Bursa AS, Pasar Semakin Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga
Kenaikan saham teknologi kembali menjadi motor penggerak bursa Wall Street pada perdagangan Senin (8/9), di tengah optimisme pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) segera memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Indeks S&P 500 ditutup naik 0,2% berkat dorongan saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, meski enam dari sebelas sektor lainnya melemah. Nasdaq 100, yang didominasi saham teknologi, menguat 0,5%, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,3%.
Pergerakan ini mencerminkan meningkatnya keyakinan investor bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan The Fed pekan depan. Kebijakan tersebut diharapkan mampu menopang reli saham di bulan September—periode yang secara historis kerap menjadi tantangan bagi pasar ekuitas.
“Pemangkasan suku bunga agresif akan segera terjadi. Dengan asumsi data aktivitas ekonomi tetap solid, hal ini akan menjadi penopang pasar,” ujar Dennis DeBusschere, Presiden sekaligus Chief Market Strategist 22V Research LLC, dalam catatannya.
Pandangan serupa juga disampaikan analis dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley. David Kostin, Chief US Equity Strategist Goldman Sachs, memproyeksikan S&P 500 berpotensi naik 2% hingga akhir 2025 dan mencapai kenaikan 6% pada pertengahan 2026. Sementara Michael Wilson dari Morgan Stanley menilai pemangkasan suku bunga akan menjadi katalis utama fase bullish berikutnya, khususnya bagi saham berkapitalisasi kecil.
Meski demikian, Russell 2000—indeks yang merepresentasikan saham-saham kecil dan menengah—masih tertinggal dibandingkan S&P 500 sepanjang tahun ini. Menurut Emily Roland dan Matt Miskin, Co-Chief Investment Strategists Manulife John Hancock Investment, saham-saham kecil AS saat ini justru cenderung “kurang dihargai” oleh pasar.
Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, menambahkan bahwa “struktur internal pasar sebenarnya lebih lemah daripada yang terlihat.”
Di sisi lain, faktor fundamental juga tetap menjadi perhatian. Data The New York Fed menunjukkan ekspektasi inflasi satu tahun naik tipis pada Agustus, sementara pinjaman konsumen AS melonjak pada Juli, mencatatkan kenaikan terbesar dalam tiga bulan terakhir.
Sejumlah rilis data ekonomi penting akan menjadi sorotan investor pekan ini, termasuk indeks harga produsen (Rabu), indeks harga konsumen (Kamis), dan survei sentimen konsumen University of Michigan (Jumat).
Analis JPMorgan menilai pasar bullish kali ini “terasa tak terbendung”, dengan dukungan baru bermunculan ketika faktor lama mulai kehilangan daya dorong. Mereka juga menyoroti laporan laba Broadcom Inc. yang melampaui perkiraan, memperkuat tren investasi di sektor kecerdasan buatan (AI).
Lebih jauh, JPMorgan menekankan bahwa sekalipun data inflasi pekan ini menunjukkan kejutan hawkish, kemungkinan besar The Fed tetap akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru pasar global! Simak podcast YouTube Octa Investama Berjangka untuk analisis mendalam dan strategi trading Anda.