Analisa Fundamental
Harga emas (XAU/USD) berbalik melemah pada perdagangan Rabu setelah mencatat reli tiga hari berturut-turut yang sempat mendorong harga mendekati level $3.791 per ons. Koreksi ini terjadi seiring investor mencerna pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menekankan keseimbangan mandat bank sentral antara inflasi dan ketenagakerjaan.
Powell menilai risiko di pasar tenaga kerja mulai meningkat, sementara inflasi masih berada pada level yang relatif tinggi. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan moneter saat ini bersifat sedikit restriktif namun tetap cukup fleksibel untuk merespons dinamika ekonomi. Pernyataan ini berhasil meredam ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga yang agresif.
Kenaikan imbal hasil Treasury AS mendorong penguatan Indeks Dolar AS ke 97,85, yang pada akhirnya menekan harga emas. Di sisi lain, fokus investor kini tertuju pada rilis data PDB AS, klaim pengangguran, serta inflasi PCE inti yang diperkirakan akan memberikan arahan baru mengenai prospek kebijakan moneter The Fed.
Pada sesi Asia, XAU/USD diperdagangkan di level $3.734 atau melemah sekitar 0,78%. Dari sisi data ekonomi, laporan perumahan AS menunjukkan hasil positif, meski sehari sebelumnya data PMI Flash S&P Global tercatat lebih lemah dari perkiraan.
Analisa Teknikal
Secara teknikal, emas terkoreksi pada perdagangan Rabu dan ditutup di bawah $3.765 per ons, memberikan sinyal bearish pada grafik harian. Pidato Powell menjadi katalis utama koreksi tersebut, dengan potensi penurunan lanjutan masih terbuka.
Level support terdekat berada di $3.717, kemudian $3.703 hingga $3.690. Sementara itu, resistensi emas berada di $3.750, $3.761, hingga $3.774. Dengan demikian, rentang pergerakan emas diperkirakan berada di kisaran $3.703,20 – $3.761,20.
Meskipun saat ini emas berada dalam fase koreksi, sentimen positif tetap terjaga berkat prospek pemangkasan suku bunga dalam jangka menengah.