poundsterling-melemah-usai-rilis-pmi.jpgSumber Foto: pinterest.com

Poundsterling Melemah Usai Rilis PMI, Pulih Setelah Pidato Powell

berita

radityo - octaNews

24 Sep 2025 15:08 WIB

Poundsterling Tertekan Data PMI Inggris

Poundsterling (GBP) sempat melemah pada perdagangan Selasa setelah rilis data PMI Inggris bulan September menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi.

  • PMI Komposit turun dari 53,5 menjadi 51,0, menandakan ekspansi yang lebih lambat.
  • PMI Manufaktur turun ke 46,2, mencerminkan kontraksi.
  • PMI Jasa tercatat 51,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

Perlambatan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain melemahnya perdagangan luar negeri, turunnya kepercayaan bisnis, meningkatnya pengangguran, serta beban fiskal akibat utang publik Inggris yang tinggi dan imbal hasil obligasi yang meningkat.

Pasar kini menantikan arahan lebih lanjut dari Bank of England (BoE) mengenai arah kebijakan suku bunga. BoE sebelumnya menahan suku bunga di level 4%, dengan sinyal kebijakan yang tetap hati-hati. Meski demikian, Poundsterling berhasil pulih di sesi perdagangan AS setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberi dukungan pada sentimen pasar.

Data PMI Zona Euro: Pertumbuhan Moderat, Tekanan Masih Ada

Sementara itu, data PMI Zona Euro menunjukkan gambaran yang beragam.

  • PMI Komposit HCOB naik tipis ke 51,2 pada September dari 51 di Agustus
  • PMI Jasa meningkat menjadi 51,4, menandakan pertumbuhan.
  • PMI Manufaktur turun ke 49,5, menunjukkan kontraksi yang masih berlanjut.

Inflasi biaya di sektor jasa mulai mereda, meski tetap tinggi. Kondisi ini membuka peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB), meskipun pasar masih menunggu kejelasan kebijakan moneter.

Di Jerman, PMI Manufaktur melemah ke 48,5, menandakan kontraksi lanjutan, sementara PMI Jasa menguat ke 52,5, menunjukkan pertumbuhan yang relatif solid.

Secara keseluruhan, data ini menggambarkan pertumbuhan Zona Euro yang moderat namun tidak merata, dengan tekanan pada manufaktur yang sebagian tertutupi oleh sektor jasa. Meski begitu, sentimen bisnis menurun ke level terendah dalam empat bulan terakhir, menegaskan tingginya ketidakpastian ekonomi di kawasan tersebut.

Poundsterling sempat tertekan oleh lemahnya data PMI Inggris, namun mampu pulih berkat dorongan sentimen setelah pidato Powell. Di sisi lain, Euro menghadapi kondisi beragam dengan sektor jasa yang menopang pertumbuhan sementara manufaktur masih tertekan. Pasar saat ini menantikan sinyal lanjutan dari BoE dan ECB, yang akan menjadi penentu arah pergerakan mata uang utama dalam jangka pendek.

Disclaimer :

Transaksi perdagangan berjangka komoditi atau trading derivative memiliki potensi kerugian dan keuntungan yang tinggi, harap pastikan bahwa Anda mengambil tindakan yang tepat untuk dapat mengelolanya.