Bursa Wall Street Merangkak Naik Karena Prospek Pemangkasan Suku Bunga AS
Saham-saham di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memulai siklus pemangkasan suku bunga. Sentimen pasar menguat setelah revisi tajam terhadap data perekrutan tenaga kerja AS memperkuat spekulasi bahwa bank sentral terbesar dunia tersebut akan mengambil langkah pelonggaran kebijakan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berhasil menyentuh kisaran 45.700, didorong optimisme pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan moneter The Fed pada 17 September mendatang. Meski demikian, investor masih berhati-hati menunggu kepastian sebelum mengambil langkah lebih agresif.
Data Tenaga Kerja Tekan Keyakinan Ekonomi AS
Revisi data Nonfarm Payrolls (NFP) menunjukkan bahwa perekonomian AS menciptakan hampir 900 ribu lapangan kerja lebih sedikit dibandingkan perkiraan sebelumnya untuk periode Maret 2024 hingga Maret 2025. Angka ini menimbulkan kekhawatiran bahwa fundamental ekonomi AS lebih rapuh dari perkiraan awal.
Kondisi tersebut diperparah oleh kemungkinan revisi lanjutan pada 2025, seiring dampak perlambatan ekonomi global dan kebijakan perdagangan yang menekan aktivitas bisnis. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi AS bisa melambat lebih tajam dari proyeksi.
Dinamika Kebijakan The Fed
Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. Bahkan, sebagian pelaku pasar menilai terdapat peluang sekitar 17% bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih agresif, yakni sebesar 50 basis poin, didorong oleh kombinasi data ekonomi yang melemah dan tekanan politik.
Namun, langkah tersebut dinilai masih kecil kemungkinannya. Revisi data ketenagakerjaan memang menambah urgensi bagi The Fed untuk bertindak, tetapi kondisi inflasi tetap menjadi faktor pembatas. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan dirilis Kamis ini diperkirakan menunjukkan inflasi masih bertahan di atas target 2% tahunan The Fed.
Selama tekanan inflasi belum mereda secara signifikan, ruang bagi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga yang agresif tetap terbatas.
Penguatan Wall Street menunjukkan bahwa investor menyambut baik prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Namun, fundamental ekonomi yang melemah, khususnya di sektor ketenagakerjaan, dapat membatasi potensi reli pasar saham dalam jangka menengah. Investor kini menanti kejelasan arah kebijakan moneter The Fed serta perkembangan data inflasi sebagai penentu langkah selanjutnya.