inflasi-terkendali-ecb-pilih-tahan-suku-bunga.jpgSumber Foto: thecurrent.pk

Inflasi Terkendali, ECB Pilih Tahan Suku Bunga di 2%

berita

radityo - octaNews

31 Okt 2025 12:29 WIB

Bloomberg : melaporkan, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 2% untuk ketiga kalinya berturut-turut. Keputusan ini diambil seiring inflasi yang relatif stabil dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang masih positif.

Keputusan yang diumumkan pada Kamis (30/10) tersebut sesuai dengan prediksi seluruh analis dalam survei Bloomberg. ECB tidak memberikan panduan baru terkait langkah kebijakan berikutnya, dan menegaskan bahwa setiap keputusan akan terus diambil berdasarkan data ekonomi terbaru dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya.

“Pasar tenaga kerja yang kuat, kondisi keuangan sektor swasta yang solid, serta pemangkasan suku bunga sebelumnya masih menjadi sumber ketahanan penting,” tulis ECB dalam pernyataannya. “Namun, prospek ekonomi tetap tidak pasti, terutama akibat ketegangan geopolitik dan perselisihan perdagangan global yang masih berlangsung.”

Keputusan ini tidak banyak mempengaruhi pasar keuangan. Nilai euro justru melemah 0,4% ke posisi US$1,1554, sementara imbal hasil obligasi Jerman tenor dua tahun naik tiga basis poin menjadi sekitar 2%. Pasar swap mencerminkan kemungkinan bahwa siklus penurunan suku bunga ECB telah berakhir.

Pejabat ECB akhir-akhir ini menegaskan tidak ada urgensi untuk menambah pemangkasan suku bunga setelah delapan kali penurunan sebelumnya. Keyakinan ini diperkuat oleh tingkat inflasi yang bertahan di sekitar target 2% selama beberapa bulan terakhir, serta dampak yang terbatas dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap ekonomi.

Sikap ini kontras dengan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yang baru saja menurunkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam dua pertemuan terakhir, dengan alasan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat.

Presiden ECB, Christine Lagarde, dijadwalkan memberikan penjelasan lebih lanjut dalam konferensi pers pada pukul 14.45 waktu setempat di Florence, Italia — lokasi pilihan untuk pertemuan tahunan ECB di luar kantor pusat Frankfurt.

Pengumuman ini bertepatan dengan rilis data ekonomi penting lainnya. Produk domestik bruto (PDB) kawasan euro yang mencakup 20 negara tumbuh lebih baik dari perkiraan pada kuartal ketiga. Prancis menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi sejak 2023, sementara Jerman dan Italia stagnan dan mendekati resesi.

Data inflasi kawasan euro untuk bulan Oktober akan diumumkan pada Jumat, dengan perkiraan penurunan tipis ke level 2,1%.

Perkembangan ini sejalan dengan proyeksi kuartalan terbaru ECB, yang memperkirakan inflasi jangka menengah akan bertahan mendekati target setelah mengalami perlambatan pada tahun berikutnya. Pertumbuhan diperkirakan akan didorong oleh konsumsi rumah tangga serta belanja pemerintah di sektor pertahanan dan infrastruktur.

Survei aktivitas bisnis pekan lalu semakin memperkuat optimisme tersebut. Indeks aktivitas bisnis kawasan euro mencatat level tertinggi sejak 2024, sementara indeks kepercayaan bisnis di Jerman juga meningkat.

Meski demikian, pandangan para pembuat kebijakan masih bervariasi. Sebagian memperingatkan risiko pelemahan inflasi akibat penguatan euro, ketidakpastian perdagangan berkelanjutan, dan tekanan terhadap defisit anggaran Prancis.

Sebaliknya, Gubernur Bank Sentral Irlandia, Gabriel Makhlouf, menilai risiko inflasi justru lebih tinggi, khususnya karena kenaikan harga pangan. Belum ada kesepakatan jelas mengenai dampak lanjutan dari ketegangan perdagangan AS – China, meskipun hubungan kedua negara mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Diskusi lebih mendalam mengenai prospek ekonomi ini akan dilanjutkan pada Desember mendatang, saat ECB merilis proyeksi ekonomi terbaru yang mencakup periode hingga 2028.

Disclaimer :

Transaksi perdagangan berjangka komoditi atau trading derivative memiliki potensi kerugian dan keuntungan yang tinggi, harap pastikan bahwa Anda mengambil tindakan yang tepat untuk dapat mengelolanya.