inflasi-jepang-spekulasi-kenaikan-suku-bunga-boj.jpgSumber Foto: Generate by perplexity.ai

Inflasi Jepang dan Spekulasi Kenaikan Suku Bunga BOJ

berita

radityo - octaNews

25 Agu 2025 14:52 WIB

Inflasi Jepang Masih Membayangi

Laju inflasi konsumen Jepang terus bertahan di atas target Bank of Japan (BOJ), memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Meski terjadi sedikit perlambatan, tekanan harga masih tinggi dan menjadi sorotan para pelaku pasar internasional.

Indeks Harga Konsumen (IHK) inti—tidak termasuk makanan segar—mencatat kenaikan 3,1% pada Juli dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini melambat tipis dari 3,3% pada Juni, namun tetap di atas ekspektasi median para ekonom yang memperkirakan inflasi sebesar 3%.

Sementara itu, indikator inflasi yang mengecualikan energi tetap stabil di level 3,4%, sesuai perkiraan pasar. Data ini menegaskan bahwa tekanan harga di Jepang tidak mudah mereda.

Faktor Pendorong Inflasi

Beberapa faktor utama yang menjaga inflasi tetap tinggi antara lain:

  • Harga energi – tahun lalu sempat melonjak akibat berakhirnya subsidi pemerintah, meski pada Juli ini tercatat turun sekitar 10% dibanding tahun lalu.
  • Harga pangan – beras, yang menjadi komoditas kunci, naik 90,7% dibanding Juli 2023.
  • Harga jasa – stabil dengan kenaikan 1,5%.

Lonjakan harga bahan pokok, khususnya beras, menjadi salah satu penyebab keresahan masyarakat dan menekan daya beli.

Dampak Politik dan Sentimen Pasar

Kenaikan biaya hidup berkontribusi terhadap kekalahan besar Perdana Menteri Shigeru Ishiba dalam pemilu bulan lalu. Kehilangan mayoritas di parlemen membuat posisi politiknya semakin tertekan, dengan desakan agar pemerintah memperluas stimulus fiskal untuk meringankan beban konsumen.

Di sisi lain, komentar dari pejabat internasional juga menambah tekanan terhadap BOJ. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bahkan menyebut BOJ “tertinggal dari kurva” dalam menangani inflasi.

Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

Dalam rapat kebijakan Juli, BOJ di bawah Gubernur Kazuo Ueda sudah menaikkan proyeksi inflasi tahun fiskal ini akibat tekanan harga pangan. Meskipun suku bunga diperkirakan tetap ditahan pada rapat 19 September, peluang kenaikan menjelang akhir tahun semakin kuat.

Data pasar menunjukkan:

  • Peluang kenaikan suku bunga sebelum akhir Oktober kini mencapai 51%, naik dari 42% sebulan lalu.
  • Imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang menyentuh level tertinggi sejak 2008.

Pada Intinya, dengan inflasi yang tetap sulit dikendalikan dan tekanan pasar yang meningkat, spekulasi mengenai kenaikan suku bunga BOJ tampaknya akan terus menguat dalam beberapa bulan ke depan.

Bagi pelaku bisnis dan investor, kondisi ini menjadi momen penting untuk memantau perkembangan kebijakan moneter Jepang. Jangan lewatkan update terbaru seputar inflasi Jepang dan arah kebijakan suku bunga BOJ yang bisa memengaruhi dinamika pasar global.

Disclaimer :

Transaksi perdagangan berjangka komoditi atau trading derivative memiliki potensi kerugian dan keuntungan yang tinggi, harap pastikan bahwa Anda mengambil tindakan yang tepat untuk dapat mengelolanya.