Harga emas spot mencapai puncak $4.550 per troy ounce pada hari Senin, tetapi XAU/USD mengalami koreksi tajam akibat aksi ambil untung selama sesi perdagangan AS, turun hingga level $4.300 di mana pembeli kembali masuk. Aksi ini dipicu oleh pernyataan mantan Presiden Trump yang meredakan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, salah satu pendorong utama kenaikan emas sebelumnya. Pasar kini mengantisipasi rilis risalah FOMC dini hari Rabu pukul 02.00 WIB, yang berpotensi mengklarifikasi arah kebijakan moneter.
Analisis Fundamental
Kenaikan emas ke level rekor sebelumnya didorong oleh pelemahan permintaan Dolar AS (USD) di tengah kondisi pasar yang tipis. Namun, aksi ambil untung muncul setelah Trump menyatakan kemungkinan perdamaian, dengan Ukraina bersedia menarik pasukannya dari Donbas dan Ukraina Timur—menandakan penerimaan pencaplokan wilayah oleh Rusia sebagai syarat damai. Meski begitu, spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga lebih agresif pada 2026 berpotensi membatasi penurunan emas lebih lanjut melalui pelemahan USD berkelanjutan. Risalah FOMC Rabu nanti diharapkan memberikan petunjuk lebih jelas soal isu ini. Koreksi emas juga menyeret harga perak turun akibat sentimen serupa.
Analisis Teknikal
Pada Senin, emas sempat menyentuh $4.549 per ounce sebelum anjlok ke $4.303. Hari ini, rebound di sesi Asia menguji resistance $4.375, meski tekanan jual masih mendominasi. Koreksi tertahan kuat di support $4.303; jika break, waspadai target $4.274.
Level Kunci:
Support: $4.303, $4.274, $4.258
Resistance: $4.375, $4.395, $4.427
Emas diprediksi bergerak dalam rentang $4.274–$4.427 hari ini, tergantung respons pasar terhadap berita geopolitik dan antisipasi FOMC.







