Dollar Amerika Serikat Tertekan: Ancaman Tarif Trump Bikin Investor Gelisah
Dunia keuangan kembali dihebohkan dengan melemahnya US Dollar Index (DXY) yang turun tajam ke level 97.30. Penyebabnya? Presiden Donald Trump kembali menggebrak dengan serangkaian ancaman tarif baru yang membuat pasar global bergejolak.
Trump Kembali Beraksi: Tarif 50% untuk Brazil
Dalam pengumuman yang menggemparkan pasar, Trump memutuskan untuk menerapkan tarif setinggi 50% untuk produk dari Brazil - salah satu tarif tertinggi yang pernah diumumkan pemerintahan ini. Keputusan ini akan berlaku efektif mulai Agustus mendatang.
Tapi Brazil bukan satu-satunya yang terkena dampak. Negara-negara lain juga ikut merasakan "sentuhan" kebijakan Trump:
- Algeria, Libya, Iraq, dan Sri Lanka: Tarif 30%
- Brunei dan Moldova: Tarif 25%
- Filipina: Tarif 20%
Tembaga Jadi Sasaran Utama
Yang tak kalah menarik, Trump juga mengonfirmasi bahwa tarif 50% untuk impor tembaga AS akan diberlakukan mulai 1 Agustus. Keputusan ini diambil setelah ia menerima penilaian keamanan nasional yang komprehensif.
Federal Reserve Mulai Khawatir
Situasi ini membuat para pejabat Federal Reserve semakin was-was. Berdasarkan risalah rapat FOMC tanggal 17-18 Juni, sebagian kecil pejabat Fed menyatakan bahwa suku bunga mungkin perlu diturunkan bulan ini juga.
Namun, mayoritas pembuat kebijakan masih memiliki kekhawatiran serius tentang tekanan inflasi yang diperkirakan akan muncul dari kebijakan tarif Trump. Meski begitu, sebagian besar peserta rapat Fed sepakat bahwa penurunan suku bunga tahun ini masih diperlukan, dengan asumsi bahwa guncangan harga akibat tarif akan bersifat "sementara atau moderat."
Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
Para trader dan investor kini menanti-nanti rilis data Initial Jobless Claims AS yang akan keluar hari Kamis. Jika hasil laporan menunjukkan angka yang lebih kuat dari perkiraan, hal ini bisa membantu membatasi kerugian dollar dalam jangka pendek.
Selain itu, sejumlah pejabat Fed juga dijadwalkan akan berbicara, termasuk Alberto Musalem, Christopher Waller, dan Mary Daly. Pernyataan mereka berpotensi memberikan sinyal penting tentang arah kebijakan moneter ke depan.
Dampak Jangka Panjang: Berkah atau Bencana?
Ketidakpastian seputar kebijakan tarif dan dampaknya terhadap ekonomi AS membuat greenback tertekan dalam jangka pendek. Namun, apakah ini akan menjadi tren jangka panjang atau hanya gejolak sementara?
Para analis memperkirakan bahwa volatilitas akan terus berlanjut hingga ada kejelasan lebih lanjut tentang implementasi kebijakan tarif Trump dan respons negara-negara yang terkena dampak.
Kesimpulan:
Melemahnya US Dollar Index di bawah 97.50 menunjukkan bahwa pasar masih sangat sensitif terhadap kebijakan perdagangan Trump. Investor perlu waspada dan memantau perkembangan selanjutnya, terutama data ekonomi AS dan pernyataan pejabat Fed yang akan datang.