Harga emas (XAU/USD) bertahan stabil di sekitar level $4.080 pada sesi perdagangan Asia awal hari Jumat. Kenaikan logam mulia ini tampak terbatas di tengah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang kuat, yang meredupkan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Para pelaku pasar kini menanti rilis laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Global S&P AS serta Indeks Sentimen Konsumen Michigan yang akan diumumkan hari ini, sebagai acuan arah pergerakan emas selanjutnya.
Analisa Fundamental
Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September menunjukkan penambahan 119.000 pekerjaan, jauh melampaui perkiraan pasar yang sebesar 50.000. Namun, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,4% dari 4,3% di bulan sebelumnya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Data tenaga kerja yang kuat ini mengurangi peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember, yang kini diperkirakan dengan probabilitas sekitar 39% menurut CME FedWatch. Penguatan Dolar AS (USD) sebagai respons dari laporan ini memberikan tekanan pada harga komoditas denominasi USD seperti emas. Meskipun demikian, kekhawatiran melemahnya momentum ekonomi akibat penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan memberikan sedikit dukungan bagi logam mulia sebagai aset safe-haven.
Analisa Teknikal
Secara teknikal, harga emas pada perdagangan Kamis lalu menemukan kesulitan menembus resistance kuat di sekitar $4.111 per ons. Grafik harian menunjukkan pergerakan yang moderat dengan support berada di kisaran $4.045 hingga $3.998, sementara resistance penting terbentang antara $4.110 hingga $4.145. Rentang harga diperkirakan akan bergerak antara $3.997 sampai dengan $4.110 dalam waktu dekat. Data PMI AS yang akan dirilis hari ini akan menjadi katalis utama; pembacaan yang positif cenderung menekan harga emas kembali menuju support.
Secara umum, arah emas dalam jangka pendek dipengaruhi kuat oleh laporan tenaga kerja AS dan indikator sentimen konsumen, yang menentukan langkah The Fed berikutnya terkait suku bunga. Investor dan pedagang disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas yang dipicu oleh rilis data ekonomi ini.







