Reuters.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,3% secara kuartalan (QoQ) pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan kenaikan 0,7% pada kuartal kedua, menurut data terbaru dari Biro Statistik Australia (ABS) yang dirilis pada hari Rabu. Angka ini juga melampaui konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,1%.
Secara tahunan, inflasi IHK Australia naik tajam menjadi 3,2% di Q3 dibandingkan 2,1% pada kuartal sebelumnya, juga melampaui ekspektasi pasar sebesar 3,0%. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2024, menandai tekanan inflasi yang meningkat, terutama dari biaya listrik yang naik 9,0%, yang menjadi kontributor utama kenaikan triwulan. Selain itu, sektor perumahan, rekreasi, dan transportasi turut memicu inflasi, dengan harga perjalanan liburan naik 2,9% dan bahan bakar otomotif naik 2,0%. Inflasi makanan dan minuman nonalkohol naik 3,1%, dan inflasi jasa yang dipimpin oleh sewa dan biaya medis meningkat menjadi 3,5%.
IHK Rata-rata Terpangkas RBA, tolok ukur inflasi yang menjadi fokus Bank Sentral Australia (RBA), mencatat kenaikan sebesar 1,0% secara triwulanan dan 3,0% secara tahunan. Angka ini juga lebih tinggi dari perkiraan pasar yang mengantisipasi 0,8% QoQ dan 2,7% YoY.
Dampak data inflasi ini langsung dirasakan di pasar valuta, di mana Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar Amerika (USD), dengan pasangan AUD/USD naik sekitar 0,21% ke level 0,6598 pada saat pelaporan berita.
Selanjutnya, ABS mengumumkan bahwa mulai November 2025, akan beralih dari pelaporan IHK triwulanan menjadi pelaporan IHK bulanan yang lebih lengkap dan tepat waktu, mengikuti standar pelaporan negara-negara G20 lainnya. Perubahan ini diharapkan memberikan data inflasi yang lebih akurat dan responsif terhadap tren ekonomi.
Suku Bunga Resmi (OCR) RBA saat ini berada di level 3,6%, setelah dipangkas sebesar 25 basis poin sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2025. Dengan kenaikan inflasi yang masih di atas target RBA yakni 2% hingga 3%, para pembuat kebijakan akan menghadapi tantangan dalam menetapkan arah kebijakan moneter ke depan. Bila tren kenaikan inflasi ini berlanjut, pasar memperkirakan kemungkinan kecil turunnya suku bunga dalam waktu dekat.
Australia dijadwalkan merilis pembaruan inflasi terbaru pada hari Rabu menjelang pertemuan kebijakan moneter RBA pada 3-4 November, yang akan diawasi ketat oleh pasar untuk memperkirakan langkah selanjutnya dalam kebijakan suku bunga.







