Saham terkait AI, sektor keuangan, dan material memimpin kenaikan. Pasar ekuitas secara keseluruhan berbalik positif di akhir jendela perdagangan, meski waktu reli Santa Claus semakin menipis. Bursa Saham New York (NYSE) akan tutup lebih awal pukul 18:00 GMT (13:00 EST) pada Rabu, dengan volatilitas potensial meningkat menjelang libur, tapi investor cenderung menahan posisi hingga awal 2026.
Sektor Ekonomi Riil Bangkit Pasca-Pemotongan Suku Bunga Fed
Menyusul pemotongan suku bunga ketiga berturut-turut oleh Federal Reserve (Fed) awal bulan ini, saham "ekonomi riil" melonjak. Sektor bahan bangunan naik hampir 1,5%, sementara perbankan menguat 1,3% di tengah harapan pelonggaran moneter lanjutan.
Reaksi Pasar Tenang Terhadap Data Inflasi yang Bermasalah
Reaksi pasar terhadap laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru tetap terkendali, meski inflasi utama tampak turun. Namun, angka-angka ini diragukan karena kesenjangan data akibat penutupan pemerintahan AS berkepanjangan di awal Q4. Inflasi sewa dan biaya tempat tinggal tercatat 0,0%—kondisi mustahil mengingat krisis keterjangkauan perumahan AS yang masih berlangsung.
Investor dan Fed sama-sama skeptis terhadap CPI ini. Banyak analis menilainya tidak signifikan, sehingga keputusan investasi ditunda. Hari ini (Selasa), data ADP Employment Change dan PDB Q3 AS akan dirilis sebagai indikator ekonomi terakhir sebelum libur. Rata-rata 4 minggu ADP terakhir hanya 16.250 pekerjaan, menandakan kelemahan pasar tenaga kerja berlanjut. PDB tahunan Q3 diproyeksi melambat ke 3,2% dari 3,8%, bertolak belakang dengan klaim staf Trump soal pertumbuhan 4-5% akhir tahun.
Secara keseluruhan, pasar menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian data, dengan fokus investor beralih ke prospek 2026 pasca-libur.







