ekonomi-as-dirilis-melambat-tekanan-pangkas-suku-bunga.jpgSumber Foto: tribunnews.com

Data Ekonomi AS Dirilis Melambat, Tekanan Pemangkasan Suku Bunga Membuat Emas Naik

analisa

radityo - octaNews

26 Nov 2025 12:27 WIB

Emas stabil di level sekitar $4.150 pada Rabu pagi, menunjukkan kinerja positif meski ada posisi kuat pada Dolar AS. Penurunan imbal hasil Treasury AS baru-baru ini turut menopang kenaikan harga emas. Fokus pasar tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis, karena hasilnya dapat menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan. Selain itu, konflik geopolitik antara Jepang dan China juga menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe haven.

Kenaikan harga emas terjadi di tengah tekanan pada Dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury AS, yang bersama-sama menciptakan suasana yang menguntungkan bagi emas. Jika data inflasi AS menunjukkan penurunan, spekulasi pemangkasan suku bunga tahun depan akan meningkat, menekan Dolar AS dan menguntungkan emas. Namun jika inflasi tetap tinggi, kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember akan berkurang. Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga Desember sekitar 76% dan pelonggaran hampir 90 basis poin pada akhir 2026. Pelemahan Dolar AS juga diperkuat oleh data ekonomi AS yang mengecewakan, seperti penurunan angka ketenagakerjaan ADP, penjualan ritel, dan kepercayaan konsumen yang melemah.​

Dari sisi teknikal, harga emas mendekati resistance di kisaran $4,160 per ons dengan grafik harian menunjukkan tren bullish. Support utama saat ini berada di level $4,129, $4,110, hingga $4,090, sementara resistance penting berada di sekitar $4,160, $4,185, hingga $4,200. Rentang harga diperkirakan akan bergerak di antara $4,110 hingga $4,185. Namun, data inflasi AS yang tinggi dapat memberikan tekanan jual pada emas kembali.​

Konflik geopolitik antara Jepang dan China menambah ketidakpastian di pasar global, yang meningkatkan permintaan emas sebagai aset pelindung nilai saat risiko meningkat. Sentimen safe haven ini diperkuat oleh eskalasi ketegangan perdagangan dan potensi gangguan ekonomi, yang turut mendorong harga emas untuk tetap tinggi di tengah kondisi pasar yang bergejolak.​

Secara keseluruhan, kombinasi tekanan pada Dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan ketegangan geopolitik merupakan faktor utama yang menopang harga emas di sekitar level $4,150 hingga $4,160. Pergerakan harga emas selanjutnya sangat bergantung pada data inflasi AS dan perkembangan situasi geopolitik di Asia Timur.

Disclaimer :

Transaksi perdagangan berjangka komoditi atau trading derivative memiliki potensi kerugian dan keuntungan yang tinggi, harap pastikan bahwa Anda mengambil tindakan yang tepat untuk dapat mengelolanya.