fxstreet.com: Emas berhasil rebound menguji level resistance di harga $4.000 per troy ons di tengah minimnya data penggerak dolar. Sentimen positif terhadap emas muncul akibat kekhawatiran pasar terkait hasil keputusan Mahkamah Agung AS mengenai keabsahan kebijakan tarif Presiden Trump. Apabila kebijakan tersebut dianggap ilegal, konsekuensinya akan sangat besar bagi Amerika Serikat, mengingat tindakan Trump dipandang melampaui wewenangnya sebagai Presiden.
Ulasan Analisa Fundamental
Minimnya katalis yang jelas membuat investor berhati-hati, meskipun Dolar AS (USD) berhasil mempertahankan pola positif terhadap mata uang regional. Baru-baru ini, AS merilis survei Perubahan Ketenagakerjaan ADP yang menunjukkan penambahan 42.000 pekerjaan baru di sektor swasta pada bulan Oktober, lebih baik dari angka revisi negatif -29.000 pada September. Selain itu, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa ISM meningkat menjadi 52,4 pada Oktober, jauh melampaui prediksi 50,8 dan angka sebelumnya 50.
Data inflasi juga meningkat menjadi 70,0 dari 69,4, disertai kenaikan Indeks Ketenagakerjaan dari 47,2 ke 48,2, dan Indeks Pesanan Baru yang naik tajam dari 50,4 ke 56,2. Perbaikan data ekonomi tersebut memperkuat posisi dolar AS, sementara di sisi lain, kenaikan harga emas didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap putusan Mahkamah Agung terkait kebijakan tarif Trump.
Ulasan Analisa Teknikal
Pada perdagangan hari Rabu, emas kembali tertekan dan menguji support di level $3.928 per ons. Grafik harian memperlihatkan tren bearish, sehingga rebound teknikal emas diprediksi terbatas. Pasar juga masih memantau pembekuan aktivitas pemerintah AS dan pidato dari pejabat The Fed yang dapat memberikan arah selanjutnya.
Support emas saat ini berada di kisaran $3.928, $3.915, hingga $3.886, sedangkan resistance yang diuji berada di level $3.948, $3.958, hingga $3.975. Rentang harga yang diperkirakan bergerak ada di antara $3.960,50 hingga $3.886,80.