Harga emas melemah ke kisaran $4.210 pada sesi Asia awal hari Rabu. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. Permintaan yang kuat dari bank-bank sentral utama diperkirakan akan membantu membatasi penurunan harga emas. Pasar tampaknya sudah mengantisipasi langkah pemangkasan suku bunga ini, sehingga fokus utama kini beralih pada arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Ulasan Analisa Fundamental
Logam mulia ini melemah karena para pelaku pasar memperkirakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengambil sikap hawkish dalam pelonggaran kebijakan moneter ke depan. Meski pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tampaknya sudah diantisipasi, dengan target penurunan di kisaran 3,50% hingga 3,75%, para analis meyakini bahwa dalam konferensi pers nanti, Ketua The Fed Jerome Powell kemungkinan akan menetapkan standar yang lebih ketat untuk penurunan suku bunga di masa mendatang. Isyarat tersebut bisa menunjukkan jeda usai langkah pemangkasan ini. Sikap hawkish dari bank sentral AS ini berpotensi menekan harga emas.
Namun demikian, permintaan emas dari bank-bank sentral utama tetap menjadi faktor pendukung kenaikan harga. Data resmi terbaru menunjukkan bahwa Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) menambah cadangan emas batangan sebanyak 30.000 troy ons bulan lalu, sehingga total cadangan kini mencapai sekitar 74,12 juta troy ons.
Ulasan Analisa Teknikal
Pada perdagangan Senin lalu, harga emas sempat naik dan menyentuh level resistance di $4.221 per ons. Kenaikan ini terbatas akibat laporan data kesempatan kerja di AS yang menunjukkan peningkatan tajam, menambah ketidakpastian pasar menjelang pertemuan FOMC dini hari nanti.
Saat ini, level support emas berada di kisaran $4.197, $4.181, hingga $4.164. Di sisi lain, harga emas berpotensi menguji resistance sekitar $4.221, $4.235, dan $4.250. Diperkirakan harga akan bergerak dalam rentang antara $4.153 hingga $4.220 dalam waktu dekat, dengan volatilitas yang dipengaruhi oleh keputusan suku bunga The Fed.