Dolar AS Tetap Kuat di Atas 98,00: Imbas Harapan Perdamaian Ukraina-Rusia dan Sinyal Kebijakan The Fed

Dolar AS Pertahankan Posisi Kuat di Tengah Dinamika Geopolitik dan Sinyal Moneter

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur performa USD terhadap enam mata uang utama, berhasil mempertahankan penguatannya selama dua sesi berturut-turut. Pada perdagangan sesi Asia, Selasa (tanggal), DXY bertahan di kisaran 98,20, didorong oleh optimisme pasar terkait upaya diplomasi antara AS, Rusia, dan Ukraina.

Penguatan Dolar AS turut dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengonfirmasi persiapan pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump menyatakan bahwa Rusia bersedia mempertimbangkan jaminan keamanan, meskipun ia menegaskan bahwa diskusi mengenai pertukaran wilayah masih diperlukan.

Di sisi lain, Zelenskyy menekankan pentingnya perdamaian berkelanjutan dan menyambut positif keterlibatan AS dalam proses jaminan keamanan. Pernyataan ini diperkuat dengan rencana pembelian senjata besar-besaran dari AS oleh Ukraina. Dukungan tambahan datang dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang berkomitmen untuk bekerja sama dengan sekutu Eropa dan non-Eropa guna memperkuat stabilitas keamanan di Ukraina.

Meski menguat, Dolar AS tidak sepenuhnya bebas dari tekanan. Data terbaru menunjukkan inflasi produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan, sementara penjualan ritel tetap stabil. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin mempertahankan sikap dovish dalam kebijakan moneternya.

Berdasarkan alat FedWatch CME, pasar memprediksi kemungkinan 84% bahwa The Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada September mendatang. Fokus kini beralih ke Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole yang akan digelar akhir pekan ini, khususnya pidato Ketua The Fed Jerome Powell, untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS.

1. Perkembangan Geopolitik: Setiap kemajuan atau kemunduran dalam pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina dapat memengaruhi sentimen pasar.
2. Kebijakan The Fed: Sinyal dari Jackson Hole akan menjadi kunci dalam menentukan ekspektasi pasar terhadap suku bunga AS.
3. Data Ekonomi AS: Laporan inflasi dan ketenagakerjaan berikutnya akan menjadi penentu tambahan bagi kekuatan Dolar.